Siapa Rajamu?

by | Nov 21, 2020 | Chaplain | 0 comments

HARI RAYA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM

Yeh 34:11-12, 15-17
1 Kor 15:20-26a, 28
Mat 25:41-46

 

Para Saudara, Gereja menempatkan Hari Raya Kristus Raja semesta Alam di akhir masa Tahun Liturgi Gereja dengan dikandung maksud bahwa segala sesuatu yang kita lakukan terarah dan tertuju kepada Kristus sebagai Raja. 

Raja adalah penguasa absolut. Bila bersabda, maka sabda itu akan memiliki makna mutlak: harus dilaksanakan, karena dia berkuasa. Dalam iman Gereja, Yesus adalah Raja Semesta Alam. Raja di atas segala Raja. Semua yang hidup di bumi ini tunduk kepada-Nya. Dalam bacaan Injil (Mt 25:31-46)) kita dapat memahami dan merasakan betapa berkuasanya Yesus Kristus. Dia akan menjadi hakim yang memisahkan antara orang baik dan orang jahat. Dia memberikan ganjaran dan penghukuman.

Walaupun Yesus adalah Raja segala Raja, namun dia sangat rendah hati. Dia bergaul dengan orang-orang yang kurang beruntung dan yang dimarginalkan: para gembala, para petani, wanita, orang samaria, pemungut cukai, dan para pendosa lainnya. Bahkan di akhir hidup-Nya dia mendengarkan dengan penuh kasih seorang penjahat yang sementara meregang nyawa bersama-Nya. Betapa Dia rendah hati  dan betapa kaya. Dia mengidentikkan diriNya dengan mereka semua itu. “Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.” (Mat 25:35-36). Maka untuk dibenarkan di hadapan-Nya kita perlu mengasihi orang lain terutama yang menderita.

Para saudara, mari kita meneliti ulang tindakan-tindakan kita. Kalau memang Yesus yang menjadi raja, tentulah motif atau tujuan dari tindakan-tindakan itu untuk Yesus dan kepentingan Kerajaan-Nya. Tindakan kita akan berisi nilai-nilai Yesus, seperti nilai pengorbanan diri, kasih, bakti diri, kesejahteraan sesama. Sebaliknya kalau Tuhan kita bukan Yesus semua tindakan itu akan mengarah kepada kepentingan diri semata.

 

Saudaramu dalam Tuhan,

Fr. Petrus Suroto MSC

Kategori