Control is an Illusion

by | Feb 6, 2021 | Chaplain | 0 comments

Serahkanlah dirimu pada Tuhan
dan percayalah kepadanya
dan Ia akan bertindak (37:5)

Sebut aja namanya Pak Defender. Dia suka mengontrol apa saja. Dari belanja harian istrinya, kemana anak-anaknya pergi, pada siapa istrinya telpon dan suka mengecek WA istrinya. Apa saja yang dilakukan oleh anggota keluarga harus seizin dia. Bawaanya tidak pernah percaya dan curiga, sampai peristiwa ini terjadi.

Beberapa tahun lalu dia mengantar anak bungsunya untuk studi di Universtias di Chicago. Sesampainya disana, dia terkena serangan jantung. Tahu-tahu dia sudah ada di rumah sakit. Dan ternyata anaknya, yang selama ini dia control, dan yang masih berusia 18 tahun, yang telah menelpon ambulance, mencarikan rumah sakit dan mengurus asuransinya. Anaknya yang tidak dia percaya justru yang bisa menolongnya. Sejak saat itu dia berhenti bersikap controlling. Tetapi trust.

Dalam kehidupan, sering kita ingin mengontrol segala sesuatu. Namun hal-hal kecil sering tidak bisa kita control. Perilaku anak kita, kegembiraan batin kita, sering tidak bisa kita control. Bahkan mood kita juga susah untuk kita control.  Untungnya, ada cara lain. Yaitu percaya. Kita percaya kepada Tuhan yang akan menjaga dan melindungi kita, sehingga hidup kita bisa segar dan tidur kita juga nyenyak. Bunda Maria dari awal panggilannya sebagai bunda Tuhan, mempercayakan kepada Tuhan, “sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu” (Luk ).

Mari kita batinkan sabda Tuhan, “Jangan gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah kepada-Ku” (Yoh 14:1). Dalam doa kerahiman Ilahi kita juga mendoakan, Jezu ufam tobie (Jesus I trust in You).  Padre Pio juga berkata, “Tuhan maha rahim, Dia akan mendengarkan doamu. Percayalah kepadaNya. Sikap percaya ini akan membuat kita bersikap lepas bebas dan membiarkan Tuhan bertindak.

Namun dengan menulis ini saya tidak bermaksud mengajak anda bersikap sembrono, tidak teliti dan tidak mengecek segala sesuatu. Kita tetap bersikap cermat dan berhati-hati. Tetapi tetap memiliki hati yang percaya. Ketika kita percaya, akan terjadi komunikasi dan dialog yang sangat menyenangkan dan membebaskan. Misalnya ketika kita percaya kepada anak-anak kita, maka sikap percaya itu akan menghantar kita pada sikap respect, saling mendengarkan dan selalu berusaha untuk menemukan solusi.

Mari memohon sikap percaya dari Tuhan dan rahmat melalui Bunda Maria.

Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC

PENGUMUMAN

  1. Perkawinan
    Laurensius Bernhard Rusly (Catholic) dan Vicki Wan Qi Mo (Buddhist).
    Bila anda mengetahui adanya halangan, mohon memberi informasi kepada Chaplain CIC.
  2. Agenda CIC
    – 6 Februari: Meeting dengan delegasi Archdiocese of Sydney.
    – 20 Febuari: Rapat persiapan pengajuan program dan budgeting.
    – 27 Februari: Rapat Pleno pengajuan program dan budgeting.

Kategori