Yusuf: Bapa Yang Penuh Tanggungjawab

by | May 15, 2021 | Chaplain | 0 comments

Refleksi Tahun St. Yusuf (3)

Bagaimanakah menjadi Bapa yang bertanggungjawab? Bapa Yusuf menunjukkan kepada kita apa arti menjadi Bapa yang penuh tanggungjawab. Ada beberapa hal yang menunjukkan sikap tanggungjawab itu dalam diri Bapa Yusuf.

Beberapa contoh: Dalam mimpi, malaikat menyuruh Yusuf untuk mengungsi ke Mesir (Mat 2: 13). Dan dia pun mengungsi ke Mesir demi keselamatan Puteranya. Kita bisa membayangkan kesulitan Yusuf di Mesir. Dia harus mencari nafkah, mencari tempat tinggal di negeri asing dengan budaya dan bahasa yang berbeda. Yusuf dengan sabar, menunggu sampai malaikat menyuruhnya kembali (Mat 2:21).

Di Nazaret, Yusuf sangat setia dalam membesarkan Yesus. Dia membawa dan mempersembahkan Yesus ke Bait Allah, dan membawaNya pada umur 12 tahun ke Yerusalem. Ia pun mencari Yesus saat Yesus tertinggal di Bait Allah.

Dalam Etika Dasar, orang yang bertanggungjawab adalah orang yang bersedia mengikatkan diri pada komitmen. Tidak ada tempat bagi orang yang bertanggungjawab pada perasaan perasaan malu, takut dan malas.  Tanggungjawab mengatasi perasaan malu: misalnya kita harus melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana di bawah kualifikasi pendidikan kita, demi mencari nafkah bagi keluarga. Juga mengatasi rasa takut, seperti Yusuf yang pergi ke Mesir untuk keselamatan Yesus. Dan rasa tanggungjawab mengatasi perasaan malas yang sering muncul dalam diri.

Dan ketika sudah menjalani tanggungjawab ini, rasa damai akan hadir di hati kita. Seperti Yoseph yang tentu sangat bangga. Dan semua Penginjil menyebut Yesus “Putera Yusuf.” (Lk 4:22, Yoh 6:42, Mat 13:55, Mk. 6:3).

Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC

Kategori