Terlalu Besar untuk Dibuktikan

by | May 29, 2021 | Chaplain | 0 comments

HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Ul. 4:32-34, 39-40
Rm. 8:14-17
Mat. 28:16-20

Seorang teman dan saya duduk menikmati kopi di satu sore. Kami berdiskusi tentang Allah Tritunggal. Teman saya mengatakan, Allah Tritunggal bisa dibayangkan seperti HP. Allah Bapa bagaikan mesinnya, Allah Putra bagaikan simcardnya. Allah Roh Kudus seperti sinyalnya. Semua unsur bisa dibedakan, tetapi tidak bisa dipisahkan. Tetap satu gadget yang namanya handphone.

Sesederhana itukah? Tentu saja terlalu sederhana, karena misteri Allah tidak terbatas dan otak kita terlalu kecil untuk bisa memahami. Namun bukan berarti saya menyalahkan karena gambaran di atas juga menggambarkan kemahabaikan Allah yang mengasihi dan hendak menyelamatkan manusia.

Bagi saya pribadi, Allah Tritunggal lebih bisa menyapa kalau kita kembali kepada pengalaman. Pertama, dengan memandang alam. Dalam bacaan pertama (Ul. 4:32-34), Musa memiliki ketakjuban karena di padang gurun bisa melihat ujung langit yang satu ke ujung yang lain. Pernahkan saudara berada di alam terbuka di malam hari dan menyaksikan bintang-bintang bertaburan? Memandangnya akan menimbulkan kekaguman dan bahkan sedikit kegentaran. Dan kita akan merasakan betapa besar Dia yang menciptakannya. Kesadaran bahwa segala sesuatu ada yang menciptakan akan mendekatkan kita kepada Allah Bapa sebagai Pencipta.

Cara kedua adalah dengan mengenali gerak-gerik batin. Kalau kita merasakan hati kita yang dalam, kita akan merasakan bahwa ada gerakan-gerakan yang mengarahkan kita kepada kebenaran, kekuatan dan kesucian. Merasakannya anda akan bersentuhan dengan Allah Roh Kudus yang membimbing.
Dan ketiga, lewat membaca Kitab Suci kita akan mengenal Yesus yang hidupnya dibaktikan untuk menyelamatkan dunia. Itulah Allah Putra.

Para saudara, St. Theresia dari Avila mengatakan bahwa Allah yang bisa dibuktikan dan bisa ditebak tidak lagi menjadi Allah. Allah terlalu besar untuk dibuktikan. Cara lebih menyentuh iman adalah dengan kembali ke pengalaman: melihat ciptaan dan mengaguminya, memasuki hati yang dalam dan merasakan penyertaan-Nya, berdoa dan merasakan kehadiran Yesus. Dan kita akan merasakan misteri itu: Allah yang menempuh segala cara untuk menyelamatkan kita, dengan mencipta, membimbing dan mengajar kita agar kita sampai pada keselamatan kekal.

Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC

Pengumuman: Sabtu Imam

Para saudara, tahukan anda bahwa hari Sabtu setelah Jumat Pertama adalah Hari untuk mendoakan para Imam? Untuk itu Chaplain CIC mensponsori acara Sabtu Imam, 5 Juni 2021 dengan Perayaan Ekaristi Sabtu Imam jam 2pm di Gereja Our Lady of the Sacred Heart, Randwick. Acara ini juga menjadi hari Ucapan Syukur atas program GOTAUS Frater (membantu pembinaan para calon imam) yang sudah berjalan 1 tahun.

Acara dibuka dengan Ekaristi, disambung dengan minum sore bersama dan juga akan ada door prize, yang jumlahnya lumayan, dan mengalir dari kegembiraan hati penuh syukur atas dukungan umat pada pembinaan calon imam. Bagi yang ingin bergabung dengan acara syukur ini, silahkan daftar ke cicsydney.org/Gotaus.

Terimakasih, Tuhan memberkati.

Kategori