Bimbingan Rohani: Q&A

by | Aug 28, 2022 | Chaplain | 0 comments

Q. Romo, saya sudah berusia 57 tahun. Di usia saya sekarang ini, teman-teman saya sudah banyak yang berpulang. Hal ini menakutkan saya. Sering saya tidak bisa tidur di waktu malam karena memikirkan bahwa suatu saat nanti, hidup akan berakhir.

A. Kegelisahan memang menakutkan. Membuat khawatir. Namun itu juga berkat dari Tuhan. Karena kita seperti diingatkan untuk menegaskan arah kehidupan kita. Untuk apa saya hidup, untuk apa saya diciptakan, apa makna hidupku? Apa yang terpenting dalam hidupku ini? Maka jangan lari dari  kegelisahanmu, tetapi selamilah. Dengarkan hatimu. Dan akan engkau temukan Tuhan yang ngin mengarahkan hidupmu.

Q. Saya percaya akan hidup kekal. Apa yang menjadi jaminan dari keselamatan kita?

A. Yesuslah jaminan kita. Dialah Allah yang menjelma. Tiga hal harus kita percaya: Dia mengasihi kita, bahwa Allah adalah kasih bahwa Kristus adalah Penyelamat, dan bahwa Allah itu hidup.

Q. Dari Pihak kita, apa yang kita lakukan?

A. Keselamatan adalah tindakan Allah. Kita adalah pengikut Yesus. Dalam kita Suci ada 80 kali  kata follow (mengikuti) namun itu tidak merujuk kepda kata benda. Tetapi kata kerja. Itu berarti menjadi pengikut Yesus berarti kita berbuat sesuatu.

Q. Lewat youtube saya mengikuti banyak pengajaran tentang bermacam-macam topik: dari membaca Kitab Suci, bagaimana cara berdoa, berdoa rosario yang benar, kerahiman Allah dan lain-lain.

A. Membaca buku, mendengar seminar rohani itu seperti mempelajari tehnik berenang. Menguasai tehniknya  belum tentu kamu bisa berenang. Membaca route untuk jalan sehat Coogee -Bondi belum tentu kamu merasakan angin segar yang menerpa dan ombak yang datang bergulung-gulung.

Q. I don’t get the point, Romo. Apa yang bisa saya lakukan?

A. Engkau harus belajar memiliki pengalaman akan Allah.

Q. Boleh saya diberi langkah-langkahnya?

A. Merujuk kepada pengajaran Henry Nouwen dalam bukunya Discernment (Harper Collins, NY, 2013), kita bisa melakukan ini:

I. Perjumpaan Pribadi dengan Tuhan

Hidup rohani membutuhkan disiplin. Luangkan waktu kira-kira 15 menit setiap hari. Misalnya setiap malam jam 9pm. Selama 15 menit tenang sambil menyadari kehadiran Tuhan. Bisa juga anda membaca perikop Kitab Suci kemudian mengulang-ulang satu kata yang menyentuhmu. Bisa juga pakai metode lectio devina: membaca Kitab Suci tiga kali dan kemudian menggali maknanya. Yang terpenting adalah relasi pribadi dengan Tuhan. Disiplin. Tiap hari. Hidup rohani membutuhkan disiplin. 

II.  Perjumpaan dengan Komunitas

Mencari Tuhan harus melalui komunitas. Karena Tuhan menghimpun umat beriman di dalam komunitas. Mulailah dengan datang ke Gereja yang sama secara regular. Misalnya di CIC Enmore, SPJ, Kensington dan lain-lain. Kemudian carilah celah pelayanan. Anda bisa mulai dengan terlibat dalam masak-memasak, mengunjungi orang sakit, ikut paduan suara, atau sekedar menjadi penerima tamu di hari Minggu. Layanilah sesamamu dengan hati penuh kegembiraan, karena mencintai Tuhan tidak mungkin tanpa mengasihi sesama manusia.

III. Memperdalam  Pengetahuan Iman

Pengetahuan iman akan menarikmu lebih dalam dalam kehidupan rohani. Bacaan yang kamu baca, seminar rohani yang diikuti akan membuatmu bertumbuh. Saran saya: lakukan secara sistematik. Jangan kita ini menginginkan pengetahuan yang sangat banyak, tetapi tidak ada kedalamannya. Pilihlah satu atau dua saja namun mendalam. 

Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC

Kategori