TOTALITAS DALAM PELAYANAN

by | Jan 23, 2024 | Chaplain | 0 comments

Markus 1: 14 – 20

Umat CIC Sydney ytk

Setiap kali ada acara-acara di gereja, pasti kita melihat begitu banyak orang yang melakukan pelayanan dengan luar biasa. Contohnya kepanitian kegiatan kerohanian. Rapat-rapat yang menguras tenaga dijalani dengan penuh sukacita, bahkan sepulang kerja dalam kondisi capekpun diusahakan untuk ikut hadir dalam rapat. Pikiran dan Tenagapun dicurahkan untuk pelayanan tersebut, bahkan hal yang berkaitan finansialpun/keuangan seringkali menguras kantong pribadi untuk mensukseskan kegiatan. 

Bicara totalitas pelayanan tidak perlu kita melihat terlalu jauh sebab di gereja kita ini, kita bukan hanya melihat tetapi sekaligus mengalami sendiri semangat itu. Waktu, tanaga, harta bahkan “gengsi” semua ditaruhkan dalam setiap pelayanan di gereja. Totalitas yang demikian itu pastilah berbuahkan kebahagiaan bagi yang melakukannya. Dan sebenarnya inilah wujud totalitas mengikut Tuhan. 

 Umatku ytk,

Totalitas Mengikut Tuhan juga dialami oleh 4 orang dalam bacaan Injil kita saat ini yaitu Simon, Yakobus, Yohanes dan Andreas. Begitu mereka bertemu Tuhan Yesus dan diundang untuk mengikut-Nya, mereka tidak ada lagi tawar-menawar. Mereka langsung bergegas dan meninggalkan perahu dan jarring,  bahkan orangtuanya hanya karena mau mengikut Tuhan Yesus. Apa yang didapatkan mereka? Secara materi mereka tidak mendapatkan apapun dan justru kehilangan kesempatan untuk mendapatkan hal materi. Melainkan mereka mendapatkan perasaan bahagia/damai sejahtera. Dapatlah disimpulkan di sini bahwa dalam totalitas mengikut Tuhan ada  hubungannya dengan kebahagiaan/damai sejahtera yang tak ternilai dengan apapun. Tentu pertanyaan selanjutnya adalah: bagaimana supaya kita dapat secara total mengikutTuhan?

Pertama, Jangan pernah Ragu untuk mengikuti Tuhan meskipun di tengah keterbatasan. Kita lihat bagaimana Simon, Yakobus, Yohanes dan Andreas ketika mereka dijumpai oleh Tuhan Yesus dan diundang mengikut-Nya. Mereka tanpa ragu meninggalkan semua yang dimilikinya dan langsung mengikuti Tuhan Yesus. Artinya mereka YAKIN DAN PERCAYA ketika mengikuti Tuhan segalanya akan dicukupkan oleh Tuhan, dan itulah kita kenal sebagai “Damai Sejahtera dari Tuhan”.

Kedua, menyadari bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Seruan ini disampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri dalam ayat 15. Seruan ini adalah seruan yang diarahkan supaya setiap orang yang medengarkan-Nya berhenti sejenak dari kesibukannya dan mengarahkan hati dan kehidupannya untuk menyambut Kerajaan Allah. Dengan kata lain, mungkin selama ini kita sibuk dengan diri kita. Kita hanya mengejar harta dan hal-hal duniawi lainnya. Saat ini kita diingatkan bahwa Kerajaan Allah bukan hanya diartikan sebagai akhir jaman di mana sering bayangan yang terjadi adalah kengerian. “Kerajaan Allah sudah dekat” adalah momentum di mana kita menjadikan Allah sebagai raja kehidupan kita. Mungkin saja selama ini yang menjadi raja diri kita adalah keinginan diri, pekerjaan, karir atau apapun yang mengalihkan perhatian kita dari Allah yang merajai hidup kita. Dengan menyadari bahwa Kerajaan Allah sudah dekat maka kita kembali menjadikan Allah sebagai raja kehidupan kita. 

Ketiga, pertobatan dengan sungguh-sungguh. Kesungguhan untuk bertobat bahwa Kerajaan Allah sudah dekat membawa kita berinstrospeksi diri secara benar. Pertobatan yang benar adalah penyerahan diri dalam ketidakberdayaan diri atas segala dosa dan pelanggaran kita kepada Tuhan. Karena dalam pertobatan yang sungguh-sungguh, Tuhan mampu mengubah petaka menjadi berkat, derita menjadi sukacita. Contoh seperti kota Niniwe yang disebut jahat, begitu seluruh penduduknya bertobat maka Tuhan pun mengubah penghukuman dengan kehidupan. Demikian juga dengan kita sekalian jika kita bertobat dengan sungguh-sungguh maka kini yang tersisa dalam diri kita hanyalah kehendak Tuhan saja bagi kehidupan kita.

Umat CIC Sydney ytk,

Jadi kesimpulannya dalam hal mengikuti Tuhan, jika pelayanan masih terdapat unsur kepentingan diri-sendiri, atau motivasi karna jabatan atau motivasi karana uang/materi, maka kesempatan dan kemampuan untuk total dalam pelayanan di gereja ataupun di alam semesta ini akan jauh dari “damai sejahtera dari Tuhan Allah”. Namun sebaliknya, dalam hal mengikuti Tuhan dibutuhkan totalitas dalam setiap pelayanan gereja kita ini. Kita tidak bisa setengah-setengah, apalagi hitung-hitungan dalam pelayanan di gereja. Keteladanan itu diberikan oleh para pendahulu kita sampai gereja kita seperti saat ini. Dan Masa depan gereja ini pun, membutuhkan totalitas kita hari ini. Kita mampu melayani Tuhan dengan total, jika kita dengan sepenuh hati percaya dan tanpa syarat bahwa Yesus adalah Tuhan. Jika pelayanan dan kehidupan ini didasarkan dengan benar sesuai dengan Firman Allah,  maka kita akan diberikan kesempatan dan dimampukan melayani baik di dalam gereja maupun kepada alam semesta ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Fr. Agustinus Handoko MSC
Chaplain to the Indonesian Community
193 Avoca St, Randwick NSW 2031

Kategori