Teruslah Menabur Benih Kebaikan

by | Jul 16, 2023 | Chaplain | 0 comments

Umat CIC Sydney,

            Dalam permenungan minggu biasa yang ke XV ini, saya mengajak umat untuk merenungkan bacaan Injil hari ini (Perumpamaan tentang seorang penabur) dari perspektif lain yaitu mengambil karakter Allah yang “Terus Menabur Benih Kebaikan” sekalipun Allah tahu banyak jenis lahan yang memungkinkan benih tidak bertumbuh, bahkan mati. Dalam Mazmur 126:5-6 berkata demikian: “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.”

            Apakah anda mau mengalami panen yang berlimpah-limpah? Apakah anda mau membawa pulang berkas-berkas dengan sorak-sorai dan penuh sukacita? Kalau mau, tidak ada yang lain, anda harus menabur seperti Allah yang selalu siap menabur. Sebab, kalau Anda tidak menabur, mana mungkin anda akan menuai? Sekalipun di tengah-tengah air mata, di tengah-tengah dukacita anda harus menabur, kata pemazmur ini. Mungkin ada di antara jutaan orang yang sedang mengalami air mata dukacita karena Covid-19 atau karena pekerjaan, karena keuangan, karena masalah pergumulan demi pergumulan, tetapi pesan hari ini adalah teruslah menabur benih kebaikan. Bahkan, meski di tengah air mata, mari tetap berjalan sambil menabur benih.

            Mengapa kita harus menabur benih kebaikan? Di dalam Galatia 6:7-10 mengingatkan kita: “Jangan sesat! Allah tidakmembiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”

            Galatia 6 dimulai dengan kata: “Jangan sesat!” Karena banyak orang yang pikirannya tersesatkan, pikirannya salah. Mereka pikir Tuhan bisa dipermainkan tetapi Paulus dalam Galatia 6 berkata dengan jelas: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Tuhan yang menciptakan alam semesta ini adalah Tuhan yang merancang hukum tabur tuai. Misalnya, saudara menanam biji jagung di tanah, saudara tidak bisa habis menanam lalu tumpangi tangan dan berdoa bahkan kalau perlu anda puasa dan berkata “Dalam nama Yesus aku tanam biji jagung, tapi aku minta mukjizat Tuhan tumbuh jadi pohon mangga, karena saya pengen mangga.” Tidak bisa, Tuhan tidak bisa dipermainkan saudara sekalipun anda berdoa dan puasa. Mengapa? Karena Tuhan yang membuat hukumnya, Tuhan yang merancang jagung itu. Ini rancangan Tuhan, anda tanam biji jagung, akan tumbuh pohon jagung dan berbuah jagung. Kalau anda tanam pohon mangga, biji mangga akan jadi pohon mangga dan berbuah mangga. Tidak mungkin buah semangka berdaun sirih, begitulah lagunya saudara. Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai.

            Jadi kita diingatkan, jangan mempermainkan Tuhan kalau kau mau menuai kebaikan. Taburlah kebaikan dan luar biasanya tuaian itu selalu lebih banyak dari hasilnya. Dan yang ditabur, tidak mungkin anda hanya menabur 1 biji, lalu tumbuh jadi pohon, lalu jadi buah tongkol jagung, ketika dibuka anda hanya dapat 1 biji lagi. Anda tanam jadi 1 tongkol, lalu dapat 1 biji lagi? tidak. Pada 1 pohon mungkin bisa beberapa tongkol. Jadi, apa yang ditanam, itu yang dituai bahkan berlipat ganda.

Di dalam Galatia 6 juga dijelaskan, kalau menabur dalam daging akan menuai kebinasaan dan kalau menuai dalam Roh akan menuai hidup yang kekal. Tujuannya lebih besar. Jadi saudara pesan minggu ini jelas: “Taburlah yang baik, jangan tabur yang jahat. Jika engkau menolong orang, akan tiba saat nanti engkau akan ditolong orang, ketika engkau memberkati orang lain, anda akan diberkati. Kenapa? Karena Tuhan melihat semuanya.

            Umat CIC Sydney ytk,

Jangan lelah mengambil karakter Tuhan dalam hidup kita: “Teruslah menabur benih kebaikan, karena itulah investasi terbaik selagi kita masih punya waktu dan kesempatan.”

Tuhan memberkati.

Fr. Agustinus Handoko MSC
Chaplain to the Indonesian Community
193 Avoca St, Randwick NSW 2031

Kategori