REFLEKSI ATAS FILM THE CHOSEN

by | Jun 18, 2023 | Chaplain | 0 comments

Umat CIC Sydney ytk,

          Beberapa minggu sejak paska, saya rutin nonton film “THE CHOSEN” di Netflix. Saya seperti terhipnotis ketika menonton film ini (tidak mau berhenti menonton dan kepingin terus melanjutkan ke seri berikutnya……) dan iman saya betul-betul diteguhkan. Belum pernah saya mengalami pengalaman seperti ini, termasuk ketika saya menonton film The Passion pun saya tidak seheboh ketika menonton film the Chosen ini. Maka, tidak salah jika Film ini bisa menyita perhatian jutaan pemirsa, bukan hanya mereka yang Kristen/Katolik, tapi juga dari penganut agama lain. Penasaran khan? Supaya tidak penasaran, silahkan umat buka Netflix dan tontonlah sambil merenung, pasti akan ada sesuatu yang terjadi di dalam hidup anda.

            Saat ini, saya akan membahas sekilas film ini dan sejenak berefleksi karena bacaan Injil minggu ke XI ini juga berbicara tentang pemanggilan murid pertama Yesus.  The Chosen adalah film seri yang menceritakan tentang kehidupan Yesus dan pemilihan para murid Yesus dari sisi yang sangat manusiawi. Musim pertama The Chosen fokus pada pertemuan awal antara Yesus dan murid-murid pertamanya, termasuk Simon Petrus, Matius, dan Maria Magdalena. Episode awal musim kedua membahas ketenaran Yesus yang semakin meningkat dan diakhiri dengan Khotbah di Bukit. Tim produksi saat ini sedang mempersiapkan syuting musim ketiga untuk film yang mereka rencanakan menjadi serial tujuh musim. The Chosen tersedia secara gratis melalui aplikasi iOS atau Android, atau melalui situs web VidAngel. Melalui streamingnya tim produser menawarkan pertunjukan dengan lebih dari 50 pilihan bahasa, sehingga serial ini telah membangun pemirsa secara global. Dallas Jenkins, direktur dan sutradara “The Chosen” yang adalah seorang Kristen evangelis mengatakan:“Tayangan ini mengejutkan Anda. Kebanyakan orang tidak menontonnya saat pertama kali mendengarnya.Tapi begitu mereka menontonnya, mereka tidak bisa berhenti membicarakannya.” Kemudian dia menambahkan: “Kami telah melihat orang-orang Tiongkok yang telah mengungkapkan rasa terima kasih dan yang telah menyatakan terima kasih dari setiap penjuru dunia, yang menemukan tayangan ini.”

                Karena saking ‘hebohnya’ film ini, kru film ini pun sempat beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Jonathan Roumie, seorang Katolik yang sejak 2019 telah membawa Kristus ke layar untuk seri yang diproduksi oleh seorang Kristen evangelis, mengatakan kepada CNA bahwa bertemu dengan paus adalah “impian masa kecil yang terwujud.”“Sejak saya masih kecil, saya selalu ingin bertemu paus dan mengikuti Hari Pemuda Sedunia, namun saya tidak tahu bagaimana melakukannya. Orang tua saya adalah imigran (saya lahir di New York dari ayah asal Mesir dan ibu asal Irlandia).Jadi itu bukan sesuatu yang mereka ketahui,” kata Roumie setelah bertemu dengan paus Fransiskus. Melalui perannya dalam “The Chosen,” Roumie mengatakan bahwa dia telah mencoba untuk merenungkan:

  • Bagaimana Kristus mengalami sukacita, kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, dan kesendirian.
  • Bagaimana saya bisa mengalami sifat-sifat kasih dan belas kasih Tuhan yang paling nyata dalam hidup saya?
  • Bagaimana saya bisa memperluas pengalaman kasih dan belas kasih Tuhan kepada orang-orang di sekitar saya?

Dengan memerankan tokoh Yesus, Jonathan Roumie telah terpilih menjadi murid-Nya untuk mewartakan kehidupan Yesus. Dan itulah sebenarnya makna THE CHOSEN untuk kita masing-masing. Kita pun sudah dipilih oleh Tuhan Yesus, kita pun sudah menjadi THE CHOSEN, yang diharapkan kita pun bisa mengalami sukacita, kebahagiaan, kesedihan, kemarahan dan kesendirian Kristus dalam hidup kita, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang empati dengan pengalaman sesama sebagaimana Kristus tunjukkan dalam keseharian (sisi ini sangat terasa dalam film the chosen). Dengan keterpilihan kita sebagai muridNya, kita pun bisa menyebarkan semangat kasih dan belas kasih Tuhan kepada sesame kita, sehingga orang-orang di sekitar kita semakin merasakan sentuhan kasih Allah lewat kemuridan kita. Nah ini menjadi tantangan bagi kita, terutama KITA yang sudah menjadi orang-orang terpilih, kita yang sudah menjadi THE CHOSEN. Keterpilihan kita mengharuskan kita menjadi saksi bagi dunia, untuk itulah kita dipanggil: MENGERJAKAN APA YANG DIKEHENDAKI BAPA.

Fr. Agustinus Handoko MSC
Chaplain to the Indonesian Community
193 Avoca St, Randwick NSW 2031

Kategori