PERUBAHAN HATI BUTUH WAKTU

by | Sep 12, 2020 | Chaplain | 0 comments

PERUBAHAN HATI BUTUH WAKTU

Hai saudara-saudara yang kukasihi, Ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar,Tetapi  lambat dalam kata-kata dan juga lambat untuk marah. 

Yakobus 1:19

Romo, saya diminta menasihati dan mengarahkan seorang anak muda agar lebih beriman kepada Tuhan. Sesaat dia baik, tetapi  kemudian kembali kepada kebiasaan semula. Ada pencerahan Romo?

Pertama-tama kita perlu menegaskan dulu bahwa yang kita bicarakan ini adalah perubahan hati seseorang. Bukan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan atau organisasi. Jadi yang kita lakukan adalah pendampingan kepada seseorang.

Masalah yang sering dihadapi oleh kita sebagai konselor, pembimbing rohani atau pendamping hampir sama, yaitu terlalu cepat memberi jalan keluar. Penasehat seringkali terlalu cepat memberi jawaban sebelum persoalan dimengerti benar. Volunteer terlalu cepat memberi bantuan sebelum memahami benar yang diperlukan oleh yang memerlukan pertolongan. Religius atau pewarta iman seringkali memaksakan pengalaman indahnya bersama Tuhan, tanpa memperhitungkan mungkin pendengarnya memiliki concern yang lain, misalnya kesabaran dalam menghadapi persoalan yang seperti tidak ada penyelesaiannya.

Maka hal yang pertama adalah kita memberi ruang untuk mendengarkan. Mendengarkan apa yang dia alami, merasakan yang dia rasakan. Menciptakan ruang agar teman yang kita dampingi memiliki kepercayaan untuk menceritakan apa yang dia hadapi. Memberikan ruang berarti memberikan waktu, support dan dukungan. Memberi tempat kepada orang untuk mengidentifikasikan masalahnya. Memberi ruang untuk berdamai dengan pengalaman keterlukaan, keterbatasan, mengeluarkan kemarahan. 

Dan sering mereka tidak membutuhkan jawaban yang rapih, tetapi sebuah penemanan.

Oleh karena itu, kita perlu untuk hati-hati bahwa kita tidak memaksakan solusi. Solusi harus ditemukan bersama, bukan dikeluarkan dari gudang ingatan kita. Sebagai seorang pembimbing kita lebih menjadi teman seperjalanan dan bukan pemberi wejangan. Henry Nouwen, seorang penghayat spiritualitas Katholik mengatakan, “Kita tidak bisa memaksakan perubahan hati, tetapi kita bisa memberikan ruang di mana perubahan hati ke arah kebaikan itu terjadi”.

Ruang dan waktu juga akan memberi kesempatan bagi seseorang untuk mendengarkan suara Tuhan dalam situasinya yang kongkrit, supaya Tuhan memberikan bimbingan dan arahan.

Sehingga orang itu menemukan sendiri jawaban atas masalah-masalahnya. Itu bukan berarti bahwa petunjuk, bimbingan dan arahan tidak penting. Tapi sebelum sampai kepada bimbingan, beri tempat untuk mengerti permasalahan secara tepat.

Saudaramu dalam Tuhan,

Fr. Petrus Suroto MSC

 

Perkawinan

William Lie Hong dan Noberta Nonie Ratnasari Pamudji.

Valeria Angela Violita dan Nico Andryanus.

Bagi yang mengetahui adanya halangan mohon memberitahu Pastor Chaplain.

 

Bantuan untuk Umat yang disable

Chaplain mendapat tawaran bantuan dari the Multicultural Disability Advocacy Association of NSW untuk umat yang membutuhkan bantuan berhubungan dengan  the National Disability Insurance Scheme (NDIS) and other supports available to people with disability. Bantuan itu diarahkan terutama untuk emigree yang karena keterbatasan bahasa agak kesulitan mendapatkan bantuan. Jika ada umat yang membutuhkan silahkan menghubungi chaplain untuk diteruskan.

 

Keep Healthy

Walau tidak diwajibkan tetapi dianjurkan dengan sangat agar umat memakai mask saat mengikuti Ekaristi. Mari kita saling menjaga sebagai saudara seiman.

Kategori