Umat CIC Sydney ytk,
Dalam injil Matius 22:21: ”Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Ada usaha dari orang-orang Farisi untuk menjerat dan menjatuhkan Tuhan Yesus dengan issue membayar pajak. Issue yang sangat sensitif. Sebab masalah pajak adalah masalah penguasa Roma yang menagih pajak dengan menggunakan kaki tangannya yaitu orang-orang dari bangsa Yahudi sebagai petugas pajak yang dianggap sebagai pendosa. Yesus sering diundang makan bersama mereka. Pertanyaan pancingan yang manis untuk menjerat Yesus dijawab Yesus dengan bijak sekali agar tidak dipersalahkan dengan disuruh menunjukkan mata uang itu sendiri mengacu pada gambar dan tulisan siapa. Ketika melihat ada gambar dan tulisan kaisar maka Yesus mengatakan untuk memberikan kepada Kaisar. Sementara itu ada hal lain yang bukan urusan kaisar tapi urusan Allah beri kepada Allah. Bebaslah Yesus dari jerat mereka.
Umat CIC Sydney ytk,
Tahun ini adalah tahun istimewa karena Indonesia merayakan 80th kemerdekaan. Di usia ke 80 ini, seharusnya bangsa kita sudah semakin sejahtera dan makmur. Tapi kalau melihat fakta saat ini, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Hampir di semua lini kehidupan terjadi miss-management, korupsi merajalela, penyalahgunaan jabatan terjadi di mana-mana, intoleransi kehidupan beragama masih marak di mana-mana dan pemerintah ada kesan ‘nothing to do’. Inilah situasi yang sangat memprihatinkan dan Indonesia dalam ‘Kondisi Darurat’.
Umat CIC Sydney ytk,
Bagaimana menanggapi situasi Indonesia yang seperti ini. Yuuuk kita pegang teguh dan jalankan apa yang dikatakan Mgr Sugiyopranoto: 100% Indonesia dan 100% Katolik.
Kita tunjukkan rasa cinta kita terhadap bangsa Indonesia dengan menjalankan apa yang dikatakan presiden John F Kennedy: “Jangan bertanya apa yang negara berikan kepadamu, tapi bertanyalah apa yang bisa anda berikan untuk negara “.
Mari satukan hati untuk mentobatkan para pejabat republik kita yang korup dan tamak itu dengan mulai dari diri kita: berikan kado terbaik untuk negeri tercinta Indonesia di perayaan ke 80th dengan perubahan mindset: aku akan berikan yang terbaik untuk negeriku Indonesia.
Sebagai orang Katolik, mari kita tetap menyuarakan suara kenabian di tengah masyarakat dan bangsa Indonesia yang sementara carut marut dalam tata kelola berbangsa dan bernegara. suarakan kebenaran yang didasari ketulusan karena aku cinta Indonesia, jangan tiru ketamakan para pejabat yang ngaku ingin berbakti dan mengabdi untuk negara ketika mereka melakukan sumpah jabatan, tapi yang terjadi sebaliknya, mereka telah merusak negeri ini dengan ketamakan mereka.
Ayo umat Katolik berani menyuarakan suara kenabian kita, itulah wujud cinta kita kepada bangsa Indonesia.
Salam merdeka, sekali merdeka tetap merdeka.
Pro ecclesia et patria: untuk gereja dan tanah air. Ametur – Mohan hs msc.
Kita berdoa: ” Allah Bapa di surga syukur atas perlindungan-Mu bagi negara kami. Sadarkanlah para pejabat bangsa Indonesia, mulai dari Presiden sampai ke ketua RT/RW akan tanggung jawab mereka, jangan hanya sekedar omong-omong saja, manis di bibir dan rusak di tindakan. Satukan seluruh rakyat bangsa kami agar tetap berani menyuarakan dan memperjuangkan keadilan bagi seluruh bangsa ini. Bagi Para pahlawan bangsa yang telah mendahului kami, semoga mereka bahagia di surga.
Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Dirgahayu RI ke 80.
RP. Agustinus Handoko HS MSC
Chaplain to the Indonesian Community
193 Avoca St, Randwick NSW 2031
PO BOX 309, Randwick NSW 2031
Email: hanhanmsc@yahoo.com atau Chaplain@cicsydney.org