Site icon CIC Sydney

Fanatisme dalam agama, perlukah?

Umat CIC Sydney  ytk, tema di atas akan dibahas dalam 2 edisi bulletin, Minggu tanggal 7 mei dan minggu tanggal 14 Mei.

                Dalam bacaan Injil hari minggu paska V tgl 7 Mei ini, Yesus menegaskan: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Penegasan Yesus ini seringkali disalahtafsirkan oleh beberapa orang, di mana penafsiran mereka cenderung menjurus ke fanatisme sempit atau naif: Tidak ada keselamatan di luar Yesus, Yesuslah satu-satunya jalan kebenaran untuk sampai kepada Bapa! Benarkah seperti itu? Apakah kita harus menjadi fanatik yang seperti itu?

                Sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya mengajak umat sekalian untuk memahami terlebih dahulu apa itu fanatisme. Pada dasarnya, fanatisme adalah perilaku seseorang yang terobsesi terhadap sesuatu secara berlebihan. Hal ini bisa macam-macam, mulai dari agama, ajaran tertentu, politik, olahraga, dan seterusnya. Perilaku ini juga memiliki dampak buruk hingga gangguan mental. Tetapi pada dasarnya, memiliki ketertarikan terhadap sesuatu itu tidak dilarang. Hanya, jika itu berlebihan, dampaknya juga tidak baik. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai fanatisme.

Pengertian Fanatisme

                Sikap fanatisme berhubungan dengan bentuk dedikasi yang menggebu-gebu dan tidak bersyarat terhadap sesuatu. Biasanya, sifatnya tidak pandang bulu, bahkan bisa menunjukkan kekerasan. Pasalnya, fanatisme bisa menciptakan suatu keyakinan dan pemahaman berupa kesetiaan, hubungan, pengabdian, loyalitas, kecintaan, dan lainnya. Jadi jika coba disimpulkan, fanatisme adalah perilaku dengan sikap antusiasme dan kesetiaan yang berlebihan atau kepedulian seseorang terhadap suatu objek. Hal ini bisa berupa ajaran tertentu, seseorang, politik, hingga agama. Tentunya perilaku ini juga bisa memberikan dampak yang buruk bagi orang itu sendiri dan sekitarnya. Maka, sikap yang seperti inilah yang disebut fanatisme sempit/naif, yang pasti dampaknya selalu negative dan merugikan pihak lain.

Ciri fanatisme

Kita bisa mengenali sikap fanatisme dengan mudah dari ciri-cirinya. Mungkin beberapa ciri di antaranya kita pernah menemui di lingkungan sekitar kita atau bahkan orang terdekat. Untuk itu, berikut beberapa ciri-ciri fanatisme:

Jenis Fanatisme

Banyak sekali bentuk sikap fanatisme di lingkungan sekitar kita. Umumnya, sikap ini muncul di dunia olahraga, politik, artis/public figure, agama sampai dengan gaya hidup. Berikut ini beberapa jenis dari fanatisme:

Dampak Buruk Fanatisme

Perilaku fanatisme tidak dianjurkan karena bisa menimbulkan dampak buruk. Pasalnya, hal ini bisa membuat seseorang berperilaku atau memiliki perasaan yang obsesif dan posesif terhadap sesuatu. Berikut ini dampak buruknya:

Pencegahan Prilaku Fanatisme

Setelah mengetahui dampak buruknya, tentu kita perlu tahu bagaimana melakukan pencegahan agar tidak timbul sikap yang fanatisme. Untuk itu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, berikut di antaranya:

Itulah penjelasan mengenai fanatisme. Tentu sekarang kita sudah tahu seperti apa dampak hingga cara pencegahan dari sikap ini ‘kan?  

Bagaimana pendapat Yesus soal fanatisme ini? Kita tunggu di bulletin edisi minggu 14 mei 2023.

Tuhan memberkati.

Fr. Agustinus Handoko MSC
Chaplain to the Indonesian Community
193 Avoca St, Randwick NSW 2031

Exit mobile version