Site icon CIC Sydney

Ayo Membaca Kitab Suci (9)

REFLEKSI MEMBACA KITAB KELUARAN

Romo, saya membaca Kitab Imamat. Namun setelah saya membaca beberapa bab, saya sudah lupa apa yang sudah saya baca di bab-bab yang sudah saya baca. Bagaimana supaya saya bisa mengerti secara komprehensif?

Ketika kita membaca buku, apalagi yang tebal, kita kadang-kadang perlu membuat skema, atau sistematisasi supaya bisa mengerti secara kurang lebih menyeluruh.

“Dan Ia memanggil”

Nama Kitab Imamat dalam bahasa Ibrani adalah “Wayiqra”, yang diambil dari kalimat pertama Kitab: “Dan Ia memanggil”. Kitab Imamat adalah buku ketiga dalam Kitab Taurat (5 gulungan Kitab): Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan). Saya sendiri membayangkan seperti ini: setelah umat diciptakan (Kitab Kejadian) dan dibebaskan dari tanah Mesir (Kitab Keluaran), maka Kitab Imamat ditulis untuk membantu bagaimana umat pilihan Tuhan bisa hidup kudus sebagai layaknya bangsa terpilih.

Tujuan Penulisan

Kitab Imamat adalah buku pegangan liturgi para imam lewi. Namun juga petunjuk bagaimana umat Ibrani bisa mengerti dan hidup suci dalam segala aspek kehidupan. Maka buku ini berisi aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk. Dipercaya bahwa penulisnya adalah Musa, namun dalam studi ilmiah Kitab Suci, dipercayai bahwa penulisannya sudah  mengalami berbagai perbaikan untuk menetapkan hukum, ritual penyembahan dan pesta.

Sistematika Penulisan

Yang saya maksud dengan sistematika adalah adalah penulis Kitab Suci menyusun dengan urutan-urutan tertentu.

(I). Hukum Persembahan (Im 1:1 – 7:38).

Pada bagian ini diatur bagaimana persembahan itu dilaksanakan. Persembahan lembu misalnya ada 6 langkah yang perlu dilakukan: dibawa di hadapan Tuhan, cara menyembelih, menyiramkan darah, menguliti dan mempersembahkan kemak, membersihkan dan cara membakarnya. Untuk kurban sajian diterangkan juga bagaimana caranya. Salahsatunya adalah harus murni, maka tidak boleh mempergunakan ragi. Adapun susunannya:

A. Jenis-jenis Persembahan

a. Persembahan (qurban): Lembu, kambing domba, burung (1:1-17).
b. Kurban Sajian (2:1-16)
c. Kurban Keselamatan (3:1-17)
d. Korban penghapus dosa (4:1-5:13)
e. Korban penghapus salah (5:14-26)

B. Imam dan Korban Keselamatan: apa, bagaimana dan untuk apa

Pada bagian ini agak mirip dengan bagian sebelumnya, tetapi yang hendak diterangkan adalah apa saja dan untuk tujuan apa persembahan itu.

a. Persembahan (qurban): Lembu, kambing domba, burung (6:1-6).
b. Kurban Sajian (6:7-16)
c. Korban penghapus dosa (6:16-23)
d. Kurban pendamaian (&:11-21, 28-34)
e. larangan memakan darah dan lemak, (7:22-28)
f. Konklusi. (7:35-38).

(II). Upacara Pentahbisan

  1. Pentahbisan Harun dan anak-anaknya (8:1-3)
  2. Tata cara persembahan pentahbisan: lembu jantan penghapus dosa, domba kurban bakaran, domba persembahan pentahbisan.(8:14-36)
  3. Para Imam menerima jabatan, persembahan yang benar. (9:1-24)
  4. Dosa Anak-anak Harun: Nadab dan Adihu melakukan kurban dengan tidak benar dan mereka mati. (10:1-20)

(III). Hukum tentang Kebersihan

  1. Binatang haram dan tidak haram (11:1-47)
  2. Pentahiran setelah melahirkan anak (12:1-8)
  3. Penyakit kusta: menyangkut badan manusia, pakaian, proses pentahiran, tanda kusta di rumah. (13:1-14:57)
  4. Ketidaktahiran yang berhubungan dengan sexual. (15:1-33).

(IV). Hari Raya Pendamaian (17:1-26:56).

(V). Hukum Kekudusan

A. Kudusnya darah
B. Kudusnya perkawinan
C. Berbagai aturan Hidup
D. Hukuman
E. Kekudusan para Imam
F. Kudusnya kebaktian korban
G: Hari-hari Raya: Paskah dan Roti tidak beragi, Pentakosta (50 hari setelah Paskah, hari perhentian penuh, hari pendamaian, Hari Raya Pondok daun).
H. Aturan-aturan Tambahan
I. Tahun Sabat dan Tahun Yobel

Dengan melihat sistematisasi dari penulisan Kitab Imamat, kia bisa mengerti isi Kitab secara keseluruhan. Jika anda ingin serius membaca, print lah artikel ini dan buatlah catatan pendek-pendek tentanng isi pada setiap nomor,  maka kita akan mengerti secara garis besarnya.

Selamat mempelajari Kitab Suci. 

Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC

Exit mobile version